Rabu, 16 Oktober 2019

Tekanan darah adalah 1 dari 4 komponen utama tanda-tanda vital. Jika seseorang sedang mengalami fase-fase kritis, tekanan darah adalah tolak ukur utama dalam menentukan keadaan seseorang. 
Kebanyakan orang mengetahui, bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang sangat berbahaya, namun bagaimana dengan tekanan darah rendah? 
Ternyata keduanya bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengalami kegawatan dan keduanya merupakan manifestasi klinis yang jika tidak ditangani dengan benar, dapat berakibat fatal.
Hipertensi adalah silent killer
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah yang umum sekali terjadi pada masyarakat. Berdasarkan tingkat kejadian yang ada,bersamaan dengan penyakit akibat pola hidup seperti diabetes dan stroke, angka kejadian hipertensi semakin meningkat dari tahun ke tahun. 
Selain itu banyak orang yang menderita hipertensi  belum mendapatkan penanganan adekuat, atau mungkin juga karena hipertensi adalah silent killer. Atau ada yang sudah diobati namun kondisinya masih belum membaik sesuai dengan yang diharapkan.
Yang dikhawatirkan untuk orang-orang yang menderita hipertensi adalah penyakit penyerta dan komplikasi yang dihasilkan dari gejala hipertensi jangka panjang. 
Jika hipertensi sudah mencapai tingkat tertentu, maka hipertensi akan menimbulkan stroke,gagal jantung yang dapat meningkatkan tingkat kematian penderitanya.
Banyak orang yang mengenal istilah hipertensi, namun apakah Anda mengerti apa itu pengertian hipertensi? 
Secara umum, tekanan darah normal pada seseorang adalah 120/80mmHg, jika tekanan darah seseorang melebihi dari 140/90 umumnya sudah digolongkan sebagai penderita hipertensi. Tapi secara medis, penggolongan hipertensi tidak sesederhana itu.
Derajat Hipertensi menurut JNC 7
Derajat hipertensi dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan organisasi kesehatan yang mengurusnya. 
Anda harus mengetahui derajat hipertensi yang biasanya terjadi agar Anda lebih berhati-hati saat memeriksa tekanan darah Anda. Apakah termasuk hipertensi atau bukan. 
Untuk menilai apakah seseorang menderita penyakit hipertensi atau tidak, Anda harus mengacu pada suatu standar nilai ukur dari tekanan darah.
Ada beberapa macam klasifikasi hipertensi yang digunakan di masing-masing negara. Indonesia menggunakan klasifikasi dari JNC 7 yang mana menggolongkan hipertensi sebagai berikut :
Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
Normal
< 120
< 80
Prehipertensi
120 – 139
80 – 89
Hipertensi derajat 1
140 – 159
90 – 99
HIpertensi derajat 2
> 160
> 100
Selain penggolongan hipertensi seperti di atas, ada beberapa penggolongan hipertensi berdasarkan tekanan darahnya seperti :
  • Hipertensi Urgensi, yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah sudah melebihi 160/100mmHg (biasanya lebih dari 180/110) tanpa adanya tanda-tanda kerusakan organ-organ tubuh.
  • Hipertensi Emergensi, yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah sudah melebihi 180/110 tapi belum disertai adanya tanda-tanda kerusakan organ.
Bahaya akibat Hipotensi
Tekanan darah rendah ditandai dengan tekanan sistolik (bacaan atas) < 90 mmHg dan / atau tekanan diastolik (bacaan bawah) < 60 mmHg. 
Tekanan darah rendah akan menimbulkan hambatan atau pembatasan terhadap jumlah darah yang dialirkan ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal sehingga mengakibatkan kepala terasa melayang dan pusing serta tubuh terasa tidak stabil atau mudah goyah, bahkan sampai kehilangan kesadaran.
Walaupun tidak sepopuler tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah tetap harus diamati dan ditangani secara adekuat karena jika tidak ditangani, hipotensi bisa berkembang menjadi gagal jantung, stroke bahkan menyebabkan syok dan kematian.
Tekanan darah normal pada anak-anak
Apakah tekanan darah pada anak-anak sama dengan tekanan darah pada orang dewasa? Jawabannya tentu saja tidak. Tekanan darah normal pada anak-anak dibawah 18 tahun, umumnya lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa. 
Pada bayi baru lahir rata-rata 60/40,bayi hingga usia 1 tahun tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mm/Hg. Sedangkan pada anak balita, tekanan darah 100-115 mmHg. Untuk itu, saat mengukur tekanan pada bayi, atau anak-anak, jangan menggunakan patokan JNC 7, karena JNC 7 diperuntukan bagi orang dewasa.
Tekanan darah normal pada ibu hamil
Ibu hamil mensuplai darah untuk 2 orang, oleh karena itu, tentu saja ibu hamil akan memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. 
Untuk wanita hamil perlu diingat 2 hal, Tekanan darah di bawah 110/75 akan dianggap sebagai tekanan darah rendah atau hipo-tension sementara tekanan darah di atas 140/90mmHg tetap dianggap sebagai tekanan darah tinggi atau hipertensi
Pada wanita hamil dikenal istilah preeklampsia yaitu suatu keadaan hipertensi pada wanita hamil disertai dengan adanya kandungan protein pada urin. 
Jika tidak dikontrol dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan eklampsia atau kondisi kejang-kejang yang disebabkan oleh hipertensi yang dimiliki selama masa kehamilan.
Tekanan darah normal pada Lansia
Pada Lansia kriteria tekanan darah bisa sedikit berubah, umumnya tekanan darah normal pada lansia kurang dari 140/90 atau pada beberapa lansia dengan kondisi medis tertentu, tekanan sama dengan dibawah 90/60 mmHg masih dianggap normal.
Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal adalah hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Meski tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah bisa mengancam kapan saja. 
Ada hal yang bisa anda lakukan untuk menormalkan tekanan darah yaitu dengan cara memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh dan menghindari makanan yang bisa memicu naik dan turunnya tensi darah serta olahraga teratur.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © belajar bareng yookk - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -